5 Domain Proses Utama Dalam Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

 on Sabtu, 31 Maret 2018  

5 Domain Proses Utama Dalam Information Technology Infrastructure Library (ITIL)


Information Technology Infrastructure (ITIL) menurut Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI).  ITIL di terbitkan dalam rangkaian buku yang masing-masing membahas Teknologi Informasi. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
  

Ada lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup atau proses layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah :

1. Service Strategy
   Service Strategy memberikan panduan untuk mengimplementasikan ITSM ( IT Service lManagement ) dan bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sekedar kemampuan organisasi dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI, tapi juga sebagai sebuah asset strategis bagi sebuah perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-pinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL service Lifecycle

     Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle mencakup pembentuk market guna menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, asset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Services Strategy, disamping topik-topik diatas antara lain Service Portofolio Management, Financial Management dan Demand Management.

  1. Demand Management, merupakan aktifitas yang dapat mempengaruhi permintaan pengguna dan merupakan penyedia kapasitas untuk memenuhi permintaan user.
  2. Financial Management, memastikan penanganan biaya-biaya dan resiko-resiko terkait penyediaan service melalui proses service strategy, meliputi budgeting, accounting dan charging
  3. Service Portofolio Management, mengidentifikasi layanan IT untuk menunjang strategi bisini, meliputi : defined, analyzed dan approved


         Service Strategi digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/ sasaran serta ekspektasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.

    Organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan service strategy, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll di organisasinya untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat service strategy tersebut.

2. Service Design
          Agar layanan IT dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan- layanan IT tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan.Service Design memberikan panduan kepada organisasi IT untuk dapat  secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan IT maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode- metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi IT dan bisnis menjadi portofolio/ koleksi layanan IT.
      Objektif dari Service Desain adalah Membuat desain layanan IT yang tepat dan inovatif, termasuk arsitektur, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kesepakatan dari kebutuhan bisnis untuk saat ini dan masa depan.
( OGC:service design ).
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu :
a)   Capacity Management, Bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara iaya  dengen
      sumberdaya(komponen, dsb) dan keseimbangan antara persediaan dan kebutuhan
b)   Info Security Managemen, bertujuan untuk menyelaraskan IT Security degan keamanan bisnis
      dan memastikan bahwa keamanan informasi dapat secara efektif  dikelola dalam semua layanan
      dan kegiatan Manajemen
c)    Availability Management, bertujuan untuk memastikan bahwa semua layanan ketersediaan telah
       sampai pada user baik untuk saat ini maupun akan datang
d)    Service Level Management, melakukan negosiasi, persetujuan dan dokumentasi keseluruhan
       layanan IT yang merepresentatifkan kepada bisnis yang kemudian akan menghasilkan laporan
       kepada penyedia layanan agar dapat memberikan layanan yang telah di sepakati
e)    Suoolier Management, bertujuan untuk mengelola pemasok dan layanan yang mereka pasokan,
       untuk memberikan kualitas layanan TI terbaik untuk bisnis,  memastikan nilai keuntungan yang
       akan diperoleh.


3. Srvice Transition 
     Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi IT untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan IT baik yang baru maupun layanan IT yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemuadian dibentuk dalm Service Desain untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
  • Change Management, proses yang bertanggung jawab mengendalikan siklus dari setiap perubahan (change).
  • Asset dan Config Management, Mendukung proses Layanan Manajemen yang efisien dan efektif dengan memberikan informasi konfigurasi yang akurat untuk memungkinkan orang untuk membuat keputusan pada waktu yang tepat. Release & Deployment Management, Proses yang bertanggung jawab untuk merencanakan, menjadwalkan, perpindahan dari testing management


4. Service Operation 
     Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan IT. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan IT secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan IT serta pengelolaan perubahan desain, skala ruang lingkup serta target kinerja layanan IT.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu :
Event Management, Incident Management, Problem Management, Request  Fulfillment, Access Management.

5. Continual Service Improvement (CSI)
     Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengorperasianya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode sari manajemen kualitas salah satunya adalah Plan Do Check Act (PDCA) atau yang dikenal sebagai Deming Quality Cycle. Poses-Proses dari CSI ini meliputi 7 step improvement process.
     Penerapan ini merupakan pendahuluan dari Continual Service Improvement (CSI) berdasarkan ISO/IEC 20000, yang merupakan pemeriksaan yang dibutuhkan dalam melakukan eksekusi pada tahapan pemeriksaan
  1. Mengidentifikasi komparisasi tampilan CSI serta LifeCycle yang lainya
  2. Mengidentifikasikan proses aktiva yang membutuhkan pengenalan
  3. Mengidentifikasikan kewajiban dan wewenang dari manajemen






J-Theme